Politik

Pemerintahan

Hukum

Nasional

Dunia

Event

Ekonomi

Olahraga

Opini

Budaya

Indeks

Rusia Mengamuk, Seluruh Penduduk Ukraina Diperintahkan Tinggalkan Kota Pokrovsk

Tim Redaksi
Selasa, 20 Agustus 2024 | 14:35 WIB
Seorang ibu dan anak berpelukan saat mereka dievakuasi dari Pokrovsk dengan kereta api di wilayah Donetsk, Ukraina (Evgeniy Maloletka/AP Photo)
Seorang ibu dan anak berpelukan saat mereka dievakuasi dari Pokrovsk dengan kereta api di wilayah Donetsk, Ukraina (Evgeniy Maloletka/AP Photo)

LINGGAUNEWS.CO -  Pihak berwenang Ukraina telah mengeluarkan perintah mendesak kepada keluarga-keluarga yang memiliki anak-anak untuk mengungsi dari kota Pokrovsk di bagian timur, di mana tentara Rusia bergerak maju dengan cepat meskipun ada serbuan kilat dari Ukraina ke wilayah Kursk, Rusia.

 

Pihak berwenang setempat mengatakan bahwa tentara Rusia bergerak maju dengan cepat sehingga para keluarga harus meninggalkan kota tersebut dan kota-kota serta desa-desa lain di sekitarnya mulai hari Selasa, (20/8/2024) dikutip dari Aljazeera. 

Sekitar 53.000 orang masih tinggal di Pokrovsk, kata para pejabat, sementara beberapa orang telah meninggalkan rumah mereka saat tentara Rusia bergerak maju. 

 

Gubernur Donetsk Vadym Filashkin menyebut keputusan hari Senin untuk mengungsi “perlu dan tak terelakkan.” 

 

Pokrovsk adalah salah satu benteng pertahanan utama Ukraina dan pusat logistik utama di wilayah Donetsk. Perebutan kota itu oleh Rusia, yang menginvasi Ukraina pada Februari 2022, akan membahayakan kemampuan pertahanan dan rute pasokan Ukraina dan akan membawa Rusia lebih dekat ke tujuan yang dinyatakannya untuk merebut seluruh wilayah Donetsk.  

 

Salah satu upaya Kyiv untuk meringankan tekanan di garis depan timurnya adalah serbuan tak terduga pada tanggal 6 Agustus ke wilayah Kursk, Rusia, yang di antara tujuan-tujuan lainnya adalah untuk menggoyahkan Kremlin dan memaksanya untuk memecah sumber daya militernya.

 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada hari Minggu bahwa serbuan yang berani itu mencoba menciptakan zona penyangga yang dapat mencegah serangan lebih lanjut oleh Moskow di seberang perbatasan, terutama dengan artileri jarak jauh, rudal, dan bom luncur. [Red]

Komentar:
PILIHAN UNTUKMU